Minggu, 12 Februari 2017

BIT GULA




 Bit gula (Beta vulgaris) adalah sebuah tanaman berbunga dalam familia Chenopodiaceae[1], yang aslinya berasal dari daerah pesisir barat dan selatan Eropa, dari Swedia selatan dan Kepulauan Britania ke selatan Laut Mediterania. Tanaman ini penting karena varitasnya yang dikembangkan, fodder beet, bit dan bit gula yang menghasilkan gula.



  Cara mengolah Bit menjadi Gula hampir sama dengan pembuatan gula tebu. Hanya saja prosesnya lebih singkat karena merupakan proses tunggal. Gula bit merupakan gula yang di hasilkan dari umbi tanaman bit atau beetroot. Tanaman ini merupakan tanaman langkah yang belum bisa di kembangbiakan di Indonesia. Tanaman ini berkembang biak dengan biji, namun setelah di budidayakan di Indonesia, beetroot ternyata tidak mengeluarkan biji. Sehingga akhirnya di perlukan suplai dari negara luar untuk mendapatkan biji beetroot. Karena itu tanaman ini jarang di temui di pasar-pasar tradisional Indonesia.Namun sebagai salah satu tanaman penghasil gula, beetroot mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Selain di olah menjadi gula bit, beetroot juga dapat di masak dan diolah menjadi bentuk hidangan lain.


Cara membuat Gula Bit

1. Persiapan Bahan

   Umbi bit biasanya di panen di musim gugur atau awal musim dingin. Sebelum di olah menjadi gula, bit-bit tersebut harus di bersihkan dari kotoran dan dari daun-daunnya. Karena umbinya terletak di dalam tanah, otomatis umbi bit lebih kotor daripada batang tebu. Karena itu harus di cuci bersih untuk menjaga kebersihannya. Setelah yakin tidak ada lagi kotoran atau daun yang menempel, umbi bit lalu di potong menjadi irisan-irisan tipis untuk memudahkan proses ekstraksi.

2. Ekstraksi umbi Bit

  Ekstraksi umbi bit berlangsung dalam sebuah alat yang di sebut diffuser. Dalam diffuser, irisan umbi bit akan diaduk secara perlahan dalam air panas selama kurang lebih 1 jam hingga kandungan gula dalam umbi bit larut dalam air.  Diffuser merupakan tangki pengaduk berukuran besar dengan posisi horisontal ataupun vertikal, di dalamnya irisan-irisan bit digerakkan dengan pelan dari ujung satu ke ujung yang lain dan air panas bergerak dari arah berlawanan. Ini dinamakan dengan aliran berlawanan (counter-current flow), pelan namun pasti air pengekstrak akan menjadi larutan gula yang  kental dan dinamakan jus. Jus dari proses diffusi yang masih mentah ini mengandung sekitar 14% gula dan bubur residu yang biasanya masih mengandung 1 hingga 2% gula. Untuk mendapatkan hasil ekstraksi jus bit, maka larutan bit harus di pisahkan dari ampasnya.

3. Pengepresan residu

  Ampas yang merupakan irisan-irisan bit yang telah di ekstraksi biasanya masih memiliki kandungan gula yang walapun sedikit tapi masih bisa di manfaatkan. Untuk mengeluarkan gula tersebut, maka ampas bit harus di peras dalam kempa-kempa ulir hingga jus nya keluar semua dan yang tertinggal hanya bubur bit. Bubur bit ini biasanya di olah menjadi produk sampingan sebagai  bahan pakan ternak.

4. Karbonatasi

  Karbonatasi adalah proses pengolahan jus bit atau cairan gula bit (liquor) dengan menambahkan kapur / lime dalam bentuk Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) dan gas CO2 (karbondioksida). Karbonatasi ini bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh serta untuk memngurangi beberapa komponen warna yang tidak di inginkan. Prosesnya sangat sederhana. Gas karbondioksida akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang mengikat berbagai padatan sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kapur beserta kotoran. Saat di lakukan penyaringan, kotoran ini akan terangkat meninggalkan cairan gula yang siap untuk proses selanjutnya.

5. Pendidihan / Kristalisasi

  Pendidihan / Pemanasan dengan suhu tinggi merupakan proses akhir dalam pembuatan gula bit. Dalam proses ini, cairan gula di didihkan hingga menguap dan terbentuk kristal gula. Untuk memicu terbentuknya kristal, biasanya di tambahkan serbuk gula kedalam cairan lalu di sentrifugasi/diputar untuk memisahkan kristal dari cairan induk. Kristal yang terbentuk kemudian di keringkan dengan udara panas sampai kering sebelum akhirnya di kemas dan disimpan. Sedangkan cairan induk yang masih mengandung gula mengulang proses kristalisasi sampai tidak ada lagi kristal gula yang terbentuk.

   Gula yang di hasilkan dari tanaman bit ini di sebut gula bit. Bentuk dan strukturnya hampir sama dengan gula tebu, yaitu sama-sama berupa sukrosa, berbentuk kristal, berwarna putih dan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri. Cara pembuatan gula bit ini lebih cepat prosesnya dari pada pembuatan gula tebu. Dengan biaya produksi yang juga lebih rendah. Karena prosesnya tunggal, tanpa ada tahap pemurnian.

Sumber:
> https://id.wikipedia.org/wiki/Bit_gula
> "Cara membuat gula bit".http://pengolahanpangan.blogspot.co.id/2013/12/cara-membuat-gula-bit.html (Diakses 13 februari 2017)

Ingin hidup sehat
Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 546D27CF
SMS : 081219992862

Tidak ada komentar:

Posting Komentar