Penelitian penyakit kanker sudah begitu lama dilakukan. Sekitar 85 tahun yang lalu Otto Heinrich Warburg dianugerahi Nobel untuk penemuan bahwa kanker disebabkan oleh melemahnya pernapasan sel karena kurangnya oksigen di level seluler. Menurut Warburg, pernapasan sel yang rusak menyebabkan fermentasi, menghasilkan rendahnya pH (keasaman) pada level seluler.
Dalam penelitiannya, Warburg mengilustrasikan lingkungan dari sel kanker. Sel yang normal dan sehat berubah menjadi merugikan ketika tidak bisa lagi mengambil oksigen untuk mengubah glukosa menjadi energi karena tidak adanya oksigen, sel berubah ke program nutrisi awal untuk memberi makan dirinya sendiri dengan mengubah glukosa melalui proses fermentasi.
Asam laktat yang diproduksi dalam fermentasi itu menurunkan pH (keseimbangan asam-basa) serta merusak kemampuan DNA untuk mengendalikan pembelahan sel. Sel kanker mulai memperbanyak diri. Asam laktat terus menerus menyebabkan kesakitan lokal karena merusak enzim sel. Kanker muncul sebagai sel luar yang tumbuh dengan cepat ditutupi oleh sel-sel mati.
"Sekarang ini tidak ada orang yang mengatakan tidak tahu apa itu kanker dan apa penyebabnya. Sekarang, setelah penyebab utamanya diketahui, ketidaktahuan bukan lagi alasan bagi seseorang untuk melakukan pencegahan," kata Warburg seperti dikutip dari buku Green for Life, Tantangan 30 Hai Smoothie Hijau karya Victoria Buotenko.
Orang yang tepat untuk berbicara mengenai pencegahan penyakit kanker adalah Richard Beliveau. Dia adalah ketua pencegahan dan perawatan kanker di University of Quebec di Montreal sekaligus pengarang buku Foods to Fight Cancer.
Dia mengatakan bahwa semua studi tentang penyakit kanker dan nutrisi mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan berbahan tumbuhan yang mengandung fitonutrisi dan senyawa spesial lainnya bisa mencegah kanker.
Beliveau paling tidak menunjuk 6 jenis makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhanyang bisa mencegah kanker, yaitu:
Brokoli
Menurut Jed Fahey, ScD, seorang ahli nutrisi dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, brokoli mengandung sulforaphane, senyawa yang bisa menaikkan enzim pelindung tubuh dan menghilangkan zat-zat kimia penyebab kanker.
Studi terbaru dari University of Michigan mengungkapkan bahwa sulforaphane juga menyasar sel induk kanker yang membantu perkembangan tumor. Semakin banyak brokoli yang dikonsumsi, semakin baik. Brokoli bisa disajikan dalam bentuk salad atau omelet sebagai isian pizza.
Brokoli akan membantu mencegah kanker payudara, hati, paru-paru, prostat, kulit, usus besar dan kandung kemih.
Beri
Menurut Gary D. Stoner, PhD, seorang profesor penyakit dalam dari The Ohio State University College of Medicine, semua jenis beri dilengkapi dengan fitonutrisi yang mampu mencegah kanker. Namun raspberi hitam mengandung konsentrasi fitokimia yang sangat tinggi yang disebut anthocyanins. Zat ini bisa memperlambat pertumbuhan sel ganas.
Serbuk beri konsentrasi tinggi dalam studinya. Namun dia menyarankan konsumsi setengah gelas beri per hari untuk menjaga kesehatan.
Beri akan membantu mencegah kanker usus besar, esofagus, mulut dan kulit.
Tomat
Buah berair ini adalah sumber utama lycopene, karotenoid yang memberi tomat warna kemerahan. Lycopene inilah yang bisa menghentikan perkembangan sel kanker rahim.
Keuntungan terbesar didapat dari tomat yang dimasak seperti saus pasta karena proses pemanasan ternyata meningkatkan jumlah lycopene yang bisa diserap oleh tubuh.
Buah kenari
Buah kenari mengandung fitosterol (molekul seperti kolesterol yang ditemukan dalam tanaman). Menurut Elaine Hardman, PhD, professor di Marshall University School of Medicine di Huntington, West Virginia, fitosterol ternyata bisa menghalangi reseptor estrogen dalam sel kanker payudara, kemungkinan bisa menghambat perkembangan sel.
Riset yang dilakukan Hardman menunjukkan bahwa mengonsumsi satu ons kenari per hari bisa memberikan benefit maksimal.
Buah kenari bisa membantu mencegah kanker payudara dan prostat.
Bawang putih
Fitokimia yang ada di dalam bawang putih telah diketahui menghentikan pembentukan nitrosamine, zat karsinogen yang dibentuk di dalam perut ketika Anda mengonsumsi nitrat yang biasa terdapat dalam pengawet makanan. Studi di Iowa menunjukkan bahwa perempuan yang banyak mengonsumsi bawang putih ternyata 50 persen lebih rendah berisiko mengidap kanker perut daripada perempuan yang sedikit mengonsumsi bawang putih.
Untuk mengonsumsi bawang putih, tumbuklah bawang putih agar enzim yang bermanfaat terlepas, lalu tambahkan saus tomat panas yang banyak mengandung lycopene.
Bawang putih akan membantu mencegah kanker payudara, usus besar, esofagus, dan perut.
Kacang polong
Studi dari Michigan State University mengungkapkan bahwa kacang polong menurunkan risiko kanker usus pada tikus. Diet kacang-kacangan meningkatkan asam lemak butirat yang dalam konsentrasi tinggi mampu melawan perkembangan kanker.
Studi lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Crop Science, mengungkapkan bahwa kacang polong kering secara khusus mencegah kanker payudara pada tikus.
Tambahkan setengah gelas kacang-kacangan beberapa kali dalam sepekan sebagai pelengkap menu makan.
Kacang polong membantu mencegah kanker payudara dan usus besar.
Sumber:
JS,pujiono."6 Makanan super penghambat kanker."https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/6-makanan-super-penghambat-kanker (Diakses 31 juli 2017)
Ingin hidup sehat
Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 546D27CF
SMS : 081219992862
Pin : 546D27CF
SMS : 081219992862
Tidak ada komentar:
Posting Komentar