Berbagai jenis diet untuk menurunkan berat badan kini banyak
beredar. Salah satunya adalah diet golongan darah. Sebagaimana namanya,
diet tersebut didasarkan pada golongan darah.
Meski
terdengar menarik, diet ini tidak direkomendasikan sebab belum didukung
oleh bukti-bukti ilmiah. Salah satu risiko dari diet ini adalah
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sepenuhnya karena larangan
mengonsumsi beberapa jenis makanan.
Tata Cara yang Disarankan
Salah satu penggagas diet golongan darah yaitu Peter D'Adamo, seorang dokter naturopati. Dia meyakini bahwa karakteristik golongan darah memengaruhi sistem pencernaan.
Teori yang mendasari adalah tiap golongan darah
mencerna lektin secara berbeda. Lektin adalah sejenis protein. Jika
kandungan lektin dari makanan tidak sesuai dengan golongan darah, maka
dapat memicu perut kembung, peradangan, melambatnya metabolisme dan
memicu penyakit lain, seperti kanker.
Tiga kategori makanan dalam
diet golongan darah adalah bermanfaat, netral, dan harus dihindari.
Makanan netral akan dianggap sebagai asupan untuk tubuh. Sementara
makanan yang bermanfaat akan dianggap dapat bekerja sebagai obat dan
makanan yang harus dihindari, sebagai racun
.
Konsumsi golongan darah O dititikberatkan pada diet protein tinggi, seperti daging unggas, dan ikan.
Untuk golongan darah A, disarankan untuk menjalani pola makan bebas
daging. Konsumsi utama yang disarankan adalah sayur, buah, kacang, dan
biji-bijian.
Pada diet golongan darah B, konsumsi ayam, jagung, tomat,
gandum, dan wijen tidak disarankan. Pilihan terbaik untuk golongan
darah B antara lain sayur hijau, telur, daging dan produk susu rendah
lemak.
Terakhir, untuk golongan darah AB, konsumsi difokuskan pada boga bahari
(makanan laut), tahu, produk susu dan sayuran hijau. Golongan darah AB
disarankan untuk menjauhi minuman keras, kafein dan daging-daging
olahan.
Arahan Jenis Olahraga
Tidak sekadar membatasi asupan makanan, diet golongan darah ini juga
disarankan mengenai bagaimana seharusnya seseorang berolahraga.
Olahraga yang membutuhkan kekuatan, seperti berlari, disebut sebagai pilihan tepat untuk golongan darah O.
Sebaliknya, golongan darah A disarankan memilih olahraga yang menenangkan, seperti golf atau yoga.
Golongan darah AB merupakan paduan dari olahraga menenangkan sekaligus pada intensitas menengah.
Risiko Diet Golongan Darah
Rekomendasi diet berdasarkan golongan darah sebaiknya lebih diwaspadai
jika diterapkan oleh penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan
penyakit ginjal. Perlu diingat bahwa cara diet ini tidak
mempertimbangkan kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan, namun
hanya berdasarkan satu faktor, yaitu golongan darah. Pola makan ini juga
tidak mempertimbangkan jika seseorang menderita kondisi kolesterol
tinggi dan tekanan darah tinggi.
Hingga kini belum ada
penelitian yang berhasil membuktikan diet ini dapat membantu
meningkatkan kinerja sistem pencernaan atau membuat tubuh lebih
berenergi.
Penurunan berat badan dengan diet golongan darah ini
kemungkinan terjadi karena pelakunya mengurangi konsumsi makanan kurang
sehat seperti yang siap saji dan yang mengandung banyak gula. Ini
berarti keberhasilan menurunkan berat badan bukan berdasarkan golongan
darah tapi pilihan makanan.
Diet golongan darah dengan pembatasan jenis makanan berisiko membuat seseorang mengalami kondisi akibat kekurangan nutrisi. Misalnya osteroporosis karena kekurangan kalsium, anemia karena kekurangan zat besi, dan berbagai defisiensi vitamin.
Jika kini Anda tengah berusaha menurunkan berat badan, sebaiknya pilih rencana diet yang telah didukung bukti ilmiah. Lakukan olahraga sesuai dengan kondisi dan kemampuan tubuh Anda. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi dan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.
Sumber :Alodokter.com
Jika anda ingin diet sehat
Hubungi : Santy Marlina (Lina)
SMS/WA : 081219992862
PIN : 546D27CF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar